Geram Ada Parkir Liar, Pemkot Jaktim Ubah Kolong Tol Becakayu Jadi Kebun Sayur

Kolong Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), di Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, sering disalahgunakan masyarakat dan pebisnis selaku tempat parkirkan liar.

 

Pemerintahan Kota Jakarta Timur juga mengganti tempat itu jadi ruang umum. Diantaranya untuk berkebun.

“Kolong Tol Becakayu di Cipinang Melayu berada di RW 01, RW 02, RW 03, RW 04, dan RW 06 mempunyai keseluruhan panjangnya 4-5 km,” kata Lurah Cipinang Melayu Agus Sulaeman di Jakarta, seperti dikutip dari Di antara, Minggu (15/11/2020).

Menurutnya, semenjak konstruksi Tol Becakayu disahkan pada 3 November 2017, kolong jalan bebas kendala itu sering disalahgunakan untuk parkirkanan liar.

Tempat bantaran Kalimalang itu jadi pool transportasi umum sampai garasi ilegal untuk mobil masyarakat di daerah di tempat yang tempat tinggalnya tidak mempunyai tempat parkirkan.

“Rerata ialah kendaraan individu masyarakat yang tidak punyai parkirkanan di tempat tinggalnya. Awalannya parkirkanan liar itu tampil waktu banjir dan mereka perlu tempat buat penyelamatan kendaraan, tetapi ke sini-sininya jadi parkirkanan masih,” tutur Agus.

Jejeran kendaraan yang parkirkan itu, lanjut ia, sudah memunculkan kesan-kesan pungli.

“Kita ingin ganti ide itu. Kita pakai untuk fasilitas edukasi warga, yang secara ide bergantung pada saran masyarakat,” kata Agus masalah kolong Tol Becakayu.

Beberapa ruang umum yang sudah diaplikasikan salah satunya perkebunan di daerah RW 01 yang dikerjakan lewat kerja sama Pendayagunaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Ketua RW, petugas Penanaganan Prasarana dan Fasilitas Umum (PPSU) dan masyarakat.

Kebun itu ditanam 15 jenis macam tanaman seperti kol, cabai, kementimun suri, kacang panjang, singkong, jagung, cabai merah, cabai hijau, cabai rawit, kangkung, terong dan yang lain.

“Masyarakat yang lewat di jalan diperbolehkan untuk ambil,” papar Agus.

Disamping itu, kolong tol di RW 03 sudah digunakan selaku trek sepeda selebar 200 mtr..

Agus menjelaskan trek sepeda itu sejenis ‘pump trek’ pertama di daerah Jabodetabek yang manfaatkan tempat fasos/fasum kota.

“Konselor sekalian eksekutor project digenggam oleh Rombangan Anak Mangkuk (ROAM) Kampus Indonesia (UI),” katanya.

Agus menambah masih ada tiga tempat kolong tol yang lain yang sekarang ini masih menanti saran masyarakat sekitar pendayagunaannya.

“Bisa jadi taman edukasi, taman kota dan lain-lain. Jadi tiap tempat punyai karakter semasing,” papar Agus.

Pemerintah kota Jakarta Timur mengganti kolong tol Becakayu jadi tempat pump trek. Awalnya tempat ini adalah tempat kotor, dan jadi parkirkanan liar.