Komnas HAM Lapor Hasil Investigasi Penembakkan Pendeta di Papua ke Jokowi

Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sampaikan hasil penemuan penembakan Pendeta Yeremia Zanambani di Intan Jaya, Papua ke Presiden Jokowi.

 

Disamping itu, mengulas masalah pidato Jokowi di Hari HAM Internasional, 10 Desember kedepan.

“Selanjutnya yang barusan dibahas ialah masalah masalah penembakan Pendeta Yeremia, hasil penemuan Komnas HAM seperti apakah,” tutur Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik habis berjumpa Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (16/11/2020).

Komnas HAM minta suport dari Jokowi untuk lakukan diskusi nyaman selaku jalan keluar permasalagan yang berlangsung di Papua. Taufan menggerakkan ada cara sama yang dikerjakan oleh pemerintahan.

“Komnas HAM akan kerjakan satu beberapa langkah sendiri untuk lakukan proses diskusi nyaman. Kami mengharap dari faksi Presiden melaukan hal yang sama dan kelak bersinergi dalam lakukan permasalahan Papua yang lebih mendalam,” terangnya.

Menurutnya, masalah kekerasan yang berlangsung di Papua harus selekasnya dituntaskan dan dicarikan jalan keluarnya. Taufan menyebutkan Jokowi menyongsong baik saran dari Komnas HAM itu.

“Masalah kekerasan yang tetap berlangsung menurut kita harus selekasnya diputus transisinya. Dari sana, selanjutnya dapat dicarikan jalan keluar nyaman masalah Papua,” sebut ia.

Awalnya, Komnas HAM sudah memberikan hasil interograsi masalah penembakan Pendeta Yeremia ke Menteri Koordinator Sektor Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md. Laporan selekasnya di-follow up lewat lajur yang ada, yakni penegakan hukum tiada pandang bulu ke siapa saja.

Mahfud menerangkan laporan hasil penemuan lapangan Komnas HAM pada prinsipnya tidak ada ketidaksamaan dengan hasil penemuan Team Kombinasi Pencarian Bukti (TGPF) bentukan pemerintahan. Tapi ada ketidaksamaan dai segi pemikiran.

Sudah diketahui, pada tanggal 19 September 2020, berlangsung kejadian penembakan di Area Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Propinsi Papua pada seorang figur agama Pendeta Yeremia Zanambani. Selanjutnya, ada prajurit TNI dan masyarakat sipil yang jadi korban.

TGPF Intan Jaya mendapati jika ada sangkaan keterkaitan pelaku aparatur dalam penembakan yang tewaskan pendeta Yeremia Zanambani. Sesaat, aparatur diperhitungkan dibunuh oleh Barisan Kriminil Membawa senjata (KKB).

Stadion Papua Bangun siap jadi posisi diadakannya pembukaan dan penutupan PON 2020. Stadion yang berada di Jayapura ini, mempunyai sarana standard internasional.