Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjelaskan wabah Covid-19 yang sekarang menempa beberapa negara di dunia harus jadi momen untuk membenahi mekanisme kesehatan. Ini dikatakan Jokowi waktu menyampaikan pidato di Pertemuan Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Plus Three secara virtual, Sabtu (14/11/2020).
“Wabah ini harus jadi wake up call untuk kita untuk membenahi mekanisme kesehatan baik pada tingkat nasional atau di teritori. Recover together, recover stronger,” kata Jokowi diambil dari tayangan jurnalis Sekretariat Presiden, Sabtu 14 November.
Ia menggerakkan kekuatan beberapa negara ASEAN Plus Three untuk mempunyai proses ketahanan kesehatan. Hal itu berkaca pengalaman dari wabah Covid-19 sekarang ini hingga beberapa negara di teritori bisa siap hadapi wabah di hari esok.
Ia juga share beberapa penglihatannya berkenaan usaha untuk perkuat proses ketahanan kesehatan itu. Jokowi mengutamakan keutamaan pembangunan infrastruktur kesehatan pada tingkat nasional.
Menurutnya, ketahanan kesehatan teritori harus diawali pada infrastruktur kesehatan yang ideal pada tingkat nasional. Jokowi menjelaskan semasing negara harus melakukan investasi untuk jamin akses kesehatan pada harga dapat dijangkau.
Usaha itu nanti akan membenahi ketahanan warga dan kesiagaan dan kemampuan kesehatan khalayak di periode genting. Disamping itu, Jokowi menyebutkan semasing negara harus juga membuat kemampuan tehnologi kesehatan digital selaku sisi dari infrastruktur kesehatan khalayak.
“Service akses online ke tele-health jadi semakin berkaitan di periode wabah. Negara partner di ASEAN Plus Three harus bekerjasama membuat infrastruktur kesehatan semasing negara di teritori,” terangnya.
Selanjutnya, Jokowi sampaikan pentingnya pembangunan industri kesehatan di teritori untuk perkuat proses ketahanan kesehatan. Masalahnya wabah Covid-19 memberikan pelajaran jika industri kesehatan harus didukung oleh kemampuan riset dan peningkatan di bidang kesehatan.
“Karena itu, penting untuk kita untuk jadikan teritori ASEAN Plus Three selaku _medical-sciences hub_ khususnya di periode dan pascapandemi,” katanya.
Dalam kesempatan kali ini, Jokowi ikut menyentuh pembangunan rangka teritori yang mendalam dalam hadapi wabah.
Rangka ini mencakup mekanisme dan SoP di periode wabah, mekanisme peringatan awal, mekanisme tersedianya alat kesehatan, beberapa obat, sampai kehadiran vaksin di teritori.
Berkaitan hal tersebut, kehadiran ASEAN Center for Public Health Emergencies and Emerging Diseases benar-benar diperlukan. Jokowi mengatakan persiapan Indonesia menjadi tuan-rumah untuk pusat operasi itu.
Tentang hal partner ASEAN yang datang dalam KTT ini adalah Pertama Menteri Jepang Yoshihide Suga, Premier Tiongkok Li Keqiang, dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.
Hadiri KTT Asean ke-33 di Singapura, Presiden Jokowi pasarkan ide indopasifik yang mengganti kekuatan teror dan kemelut ekonomi global dan perdagangan bebas jadi kerja sama dan perdamaian.